Bagaimana cara memilih wine yang sesuai dengan keinginan anda? Faktor apa saja yang harus anda perhatikan? Temukan jawabannya di sini.

Belajar Memilih Wine

Ada puluhan ribu produsen wine (winemaker) di seluruh dunia (tidak termasuk produsen wine “tradisional” yang produknya tidak pakai label). Bila masing-masing wine maker membuat 1 produk saja, maka sudah ada puluhan ribu wine yang bisa anda pilih!

Tapi nyatanya kebanyakan winemaker membuat lebih dari 1 produk. Ambil saja Marques de Riscal sebagai contoh. Winemaker dari Spanyol ini memproduksi varian Proximo, Riscal, Reserva, Gran Reserva, Tempranillo, Finca Torrea dan Baron de Chirel Reserva (semuanya red; belum termasuk varian untuk white wine).

Beberapa faktor penting dalam belajar cara memilih wine adalah sebagai berikut:

Faktor I: Style dan Rasa

Secara garis besar, wine style yang ada adalah red, white, Rosé dan sparkling.

Silahkan baca artikel tentang Jenis Red Wine supaya anda mengetahui red wine apa saja yang ada di Indonesia dan seperti apa rasanya. Anda juga bisa melakukan hal yang sama dengan artikel tentang Jenis White Wine.

Rosé wine dibuat menggunakan anggur untuk red wine tapi prosesnya dipercepat sehingga warnanya belum sempat jadi merah tua. Rosé dari Old World (Eropa) rasanya cenderung lebih dry daripada Rosé dari New World (non Eropa).

Sparkling wine memiliki banyak jenis, tapi yang paling populer adalah Champagne dari Perancis. Hanya Sparkling wine dari Champagne yang boleh disebut “Champagne” (ada beberapa pengecualian tapi jarang sekali). Sparkling wine (dan Champagne) punya style dan tingkat kemanisan dengan level berikut:

  • Brut nature : 0 – 3 gram gula per liter
  • Extra brut : 0 – 6 gram gula per liter
  • Brut : 0 – 12 gram gula per liter
  • Extra Dry, Extra Sec, Extra Seco : 12 – 17 gram gula per liter
  • Dry, Sec, Seco : 17 – 32 gram gula per liter
  • Demi Sec: 32 – 50 gram gula per liter
  • Doux : 50+ gram gula per liter

Sementara itu, kalau anda cari sparkling wine dengan kualitas yang setara Champagne tapi harga lebih murah, maka anda bisa pilih Cava dari Spanyol. Cava dibuat dengan menggunakan metode yang sama dengan Champagne, tapi karena dibuat di luar wilayah Champagne, Perancis, maka tidak boleh menggunakan nama “Champagne” di labelnya.

Italia juga memiliki jenis sparkling wine yang terkenal yaitu Prosecco. Contoh Prosecco yang manis (Doux) adalah Villa Sandi Dolce Sandi Spumante . Produk ini mengandung residual sugar sebanyak kira-kira 90 gram per liter. Sebaiknya disajikan dingin dan cocok dinikmati seafood.

Contoh Cava yang kami rekomendasikan untuk anda adalah Codorníu Clasico Brut yang harganya cuma setengah dari harga normal Champagne!

Faktor II: Wine Pairing

Cara-Memilih-Wine
Memilih Red Wine

Ada lebih dari 10 jenis red wine di dunia. Yang mana yang paling ekslusif? Apakah ada yang rasanya manis? Red wine apa yang paling cocok untuk anda?

Ada wine yang enak untuk diminum begitu saja, dan ada wine yang lebih nikmat kalau diminum sambil menikmati makanan tertentu. Cara memilih wine sesuai dengan menu makanan bisa dipelajari dalam ilmu “Wine Pairing”.

Wine pairing adalah cara penyajian wine dengan mencocokkan wine dengan makanan yang akan disantap. Kalau anda melakukan wine pairing dengan benar, maka makanan dan wine akan saling melengkapi sehingga santapan anda terasa lebih nikmat!

Secara sederhana, cara memilih wine untuk wine pairing berdasarkan 4 jenis wine paling umum adalah sebagai berikut:

  • Red wine cocok dengan red meat (sapi, kambing, domba, kelinci, dll) W
  • White wine cocok dengan white meat (ikan, sea food, ayam, kalkun, dll)
  • Rosé sangat flexible; cocok dengan hampir segala jenis makanan.
  • Spakling dan Champagne (pada umumnya) cocok dengan canapé, caviar, sea food dan potato chips.

Tapi wine pairing bukanlah suatu kewajiban. Banyak wine yang enak untuk diminum begitu saja; tanpa pairing apa pun. Meskipun demikian, dengan sedikit ilmu wine pairing saja anda sudah tahu cara memilih wine yang cocok dengan makanan yang ingin anda santap.

Faktor III: Harga

Beberapa fakta penting tentang harga wine di Indonesia:

  • Wine yang harganya mahal belum tentu sesuai dengan selera anda, sedangkan wine yang harganya sangat murah sudah pasti kualitasnya rendah.
  • Dari segi rasa, tidak semua wine untuk pemula belum tentu harganya murah
  • Tidak semua yang ada tulisan “Château” atau “Bordeaux” pantas memiliki harga mahal. Perancis memiliki sistem klasifikasi wine yang sangat ketat. Harga wine Perancis (Bordeaux, Burgundy, Alsace, dll) dipengaruhi oleh di klasifikasi apa produk tersebut terdaftar. Makin tinggi klasifikasinya, biasanya harganya akan semakin mahal (hal yang serupa juga berlaku untuk wine Italia dan Jerman)
  • Harga wine paling murah untuk ukuran standar 750ml adalah kurang – lebih Rp 300.000 (produk lokal atau produk murah dari Australia). Apabila harganya di bawah itu, maka kemungkinan wine tersebut adalah produk Black Market atau oplosan.
  • Apabila anda sudah paham cara memilih wine, maka dengan budget Rp 500.000 – 700.000 saja anda sudah bisa dapat sebotol wine dengan kualitas “Outstanding”.
Cara-Memilih-White-Wine

Wine dari lokasi berbeda bisa memiliki karakteristik (rasa, aroma, dan tekstur) yang berbeda. Meskipun harganya bisa sama, Felton Road Chardonnay (botol kiri) dari Bannockburn, New Zealand memiliki rasa yang berbeda dengan Chardonnay dari Burgundy, Perancis. Sementara itu Selbach Oster Riesling Spätlese (botol kanan) dari Mosel, Jerman, memiliki karakteristik yang berbeda dengan Riesling dari Alsace, Perancis

Faktor IV: Gunakan Review dari Pakar

Lebih baik anda baca review dari pakar sebelum anda menentukan pilihan. Sebagai pakar wine, mereka adalah orang-orang yang punya latar belakang pendidikan tentang wine tasting dan penghidupannya memang dari mencicipi wine.

Biasanya review para pakar sesuai dengan penilaian dari kebanyakan orang. Karena itu, cara memilih wine seperti ini adalah yang paling aman meskipun belum tentu 100% sesuai dengan selera anda. Contohnya sebagus apa pun review mereka tentang sebotol Cabernet Sauvignon, bila anda tidak suka dry wine maka tetap saja anda tidak suka dengan wine tersebut.

Beberapa sumber referensi yang kami rekomendasikan:

  • Pakar : Robert Parker (paling terkenal), Stephen Tanzer dan James Halliday (khusus untuk Australian Wines)
  • Majalah : Wine Spectator, Wine Enthusiast dan The Wine Advocate
  • Wine Pairing :www.MatchingFoodAndWine.com
  • Komentar wine drinker lain: www.Vivino.com

Dari referensi yang kami berikan tersebut, anda juga bisa mendapatkan banyak pengetahuan lain; misalnya tentang manfaat red wine, jenis wine manis untuk dessert, karakteristik jenis grape red wine dari wilayah tertentu, reputasi suatu brand wine, dll.

Faktor V: Supplier

Anda sudah cara memilih wine berdasarkan style, wine pairing dan harga. Faktor berikutnya adalah cara memilih wine berdasarkan supplier-nya.

Saat ini beberapa supplier wine memberikan ilusi bahwa mereka menjual wine yang harganya murah tapi kualitasnya bagus. Meskipun demikian, bila anda check sendiri, mungkin saja harganya memang murah karena kualitasnya rendah!

Kami sarankan untuk memilih supplier yang memberikan value for money terbaik (produk terbaik yang bisa anda dapatkan sesuai budget anda). Misalnya dengan budget Rp 400.000, supplier mana yang memberikan produk dengan skor paling bagus, cara pembayaran paling mudah dan proses pengiriman paling cepat.

Website ini sendiri menyediakan banyak informasi tentang produk wine yang bisa anda pilih sesuai selera dan budget. Kami siap antar dalam 1 x 24 jam setelah anda melakukan pembayaran. Free delivery untuk wilayah DKI Jakarta!

Tertarik untuk mencoba pelayanan kami? Silahkan masuk ke laman Shop sekarang.

Scroll to Top