Jenis Red Wine apa yang paling ekslusif? Apakah ada yang rasanya manis? Yang mana yang cocok untuk pemula? Mari belajar di sini.
Berbagai Jenis Red Wine dan Rasanya
Ada beberapa hal yang bisa dipakai untuk membedakan jenis red wine. Red wine bisa dibedakan berdasarkan “varietal” (hanya menggunakan 1 jenis buah anggur) atau “blend” (menggunakan campuran 2 atau lebih buah anggur). Jenis red wine bisa juga dibedakan berdasarkan “body” (tekstur) atau kadar kemanisannya di mana “dry” berarti tidak manis dan “sweet” berarti manis.
Masih ada beberapa kriteria lain untuk membedakan jenis red wine, akan tetapi kali ini kita hanya membahas beberapa kriteria yang paling umum digunakan. Sebagai catatan, kriteria yang sama juga bisa digunakan untuk membedakan Jenis White Wine
Berdasarkan Tekstur
Tekstur sering digunakan sebagai salah satu faktor dalam Cara Memilih Wine. Yang dimaksud dengan “tekstur” di sini adalah tingkat “kekentalan” yang dirasakan oleh lidah. Red wine yang terasa “kental” di lidah disebut “Full Bodied” sedangkan yang terasa “encer” di lidah disebut “Light Bodied”.
Light Bodied Red Wine
Ciri khas jenis red wine yang ini adalah warnanya yang cerah dan kandungan alkohol yang relatif rendah (biasanya berkisar 12,5% atau kurang)
Pinot Noir

Biasanya mengandung low tannin (tidak begitu sepat) dan high acidity sehingga memiliki karakter yang food friendly. Pada umumnya mengandung rasa Ceri (Cherry), Frambos (Raspberry), Jamur, Cengkeh dan Kembang Sepatu.
Gamay
Gamay memiliki rasa dan karakteristik yang sangat mirip dengan Pinot Noir, tapi biasanya memiliki harga yang jauh lebih murah daripada Pinot Noir! Harga dan rasanya membuat red wine ini cocok untuk pemula.
Medium Bodied Red Wine
Red wine jenis ini biasanya food friendly karena memiliki tekstur sedang, kandungan tannin sedang dan juga tingkat keasaman sedang.
Merlot
Jenis red wine ini popular di Indonesia karena rasanya yang “bersahabat” dengan lidah pemula. Selain itu harganya pun bervariasi mulai dari yang murah sampai yang paling mahal di dunia (Château Pétrus).
Merlot dari region yang berbeda tentu saja memiliki karakteristik yang berbeda. Tapi secara umum, rasanya didominasi oleh Ceri, Plum, Kakao, Daun Salam dan Vanilla
Carménère
Meskipun sebenarnya berasal dari Bordeaux, tapi kebanyakan Carménère yang ada saat ini berasal dari Chile. Secara umum rasanya didominasi oleh Frambos, Paprika, Black Plum dan Vanilla.
Valpolicella

Red wine ini adalah blend (campuran) dari grapes Corvina, Rondinella, Corvinone, dan Molinara. Pada umumnya mengandung rasa Ceri Asam (Tart Cherry), Cinnamon, Kakao, Paprika dan Kacang Almond.
Full Bodied Red Wine
Ciri khas red jenis ini adalah warnanya yang gelap dan kandungan alkoholnya yang tinggi (antara 13.5% sampai 16%)
Cabernet Sauvignon
Secara umum, karakteristiknya adalah full bodied dengan medium-high tannin dan medium acidity. Dalam hal rasa, biasanya rasa buah yang mendominasi adalah Black Cherry dan Black Currant.
Cabernet Sauvignon diproduksi di (hampir) seluruh dunia. Beberapa top wine region penghasil Cabernet Sauvignon adalah Coonawara (Australia), Napa Valley (USA), Maipo Valley (Chile), tapi yang paling bergensi adalah Bordeaux
Syrah/Shiraz

Ciri khas Syrah adalah warna merahnya yang sangat gelap bahkan cenderung ungu. Teksturnya lebih kental daripada Cabernet Sauginon dengan kandungan tannin agak tinggi dan acidity sedang . Dalam hal rasa, biasanya rasa buah yang mendominasi adalah Black Cherry dan Black Currant dan medium acidity. Bedanya dengan Cabernet Sauvignon adalah dalam hal rasa, yang mendominasi adalah Blueberry, Plum, Milk Chocolate, Tembakau dan Green Peppercorn.
Syrah juga dapat disebut sebagai Shiraz. Akan tetapi yang biasanya disebut Shiraz adalah Syrah yang berasal dari Australia. Shiraz dari Australia biasanya lebih fruity daripada Syrah dari Perancis.
Shiraz terbaik berasal dari Barossa Valley, sedangkan Syrah terbaik (dan termahal) berasal dari Hermitage, suatu wine region di Rhône, Perancis.
Malbec
Sebenarnya berasal dari Perancis tetapi saat ini Malbec seolah-olah sudah menjadi red wine “khas” Argentina. Karakternya mirip dengan Cabernet Sauvignon, bedanya adalah Malbec tidak memiliki after taste yang panjang seperti Cabernet Sauvignon. Ini membuatnya lebih cocok dengan red meat dengan lemak (fat) yang lebih sedikit daripada red meat untuk Cabernet Sauvignon.
Berdasarkan Tingkat Kemanisan
Kebanyakan red wine memiliki rasa “dry” (tidak manis), tapi ada juga beberapa jenis red wine yang manis.
Lambrusco Dolce
Semi-sparkling red wine dengan tekstur light bodied dan kadar alkohol rendah (biasanya antara 8% – 11%). Lambrusco dibuat dalam berbagai style, yang manis memiliki label “Dolce” sedangkan yang tidak manis memiliki label “Secco”.
Lambrusco cocok untuk pesta kecil-kecilan karena harganya yang relatif terjangkau dan cocok dinikmati dengan makanan “ringan” seperti pizza dan burger
Port

Jenis red wine ini sangat populer di Indonesia karena rasanya manis dan kadar alkoholnya tinggi (biasanya antara 19% – 20%). Port Wine juga sangat populer karena tahan lama. Pada umumnya red wine akan berubah rasa dalam beberapa hari sejak botolnya dibuka. Tapi Port Wine tidak mengalami perubahan rasa sampai kira-kira 30 hari sejak botolnya dibuka!
Red Wine Ekslusif
Bagi kebanyakan orang Indonesia, wine adalah barang ekslusif. Tapi pada kenyataannya, dari sekian banyak jenis red wine yang bisa ditemukan di Indonesia, ada beberapa jenis yang memang benar-benar ekslusif karena kualitas dan harganya.
Bordeaux

Bordeaux memiliki beberapa sistem klasifikasi yang ketat. Red wine yang tidak terdaftar dalam salah satu sistem klasifikasi yang berlaku di Bordeaux dianggap sebagai “wine biasa” (tidak ekslusif).
Sistem klasifikasi paling terkenal adalah The 1885 Bordeaux Classification. Meskipun sebenarnya masih ada beberapa sistem klasifikasi lain; untuk mempermudah pembahasan ini; wine yang terdaftar dalam sistem klasifikasi 1885 tersebut dapat dianggap sebagai yang paling ekslusif
Burgundy
Burgundy berada dalam tingkat ekslusifitas yang sama dengan Bordeaux. Yang membedakan adalah Bordeaux didominasi oleh Cabernet Sauvignon, Merlot dan Cabernet Franc, sedangkan Burgundy adalah ekslusif Pinot Noir.
Contoh Burgundy yang paling mahal di dunia adalah Domaine de la Romanée-Conti. Harganya berkisar mulai dari belasan ribu sampai ratusan ribu Dollar per botol (tergantung vintage-nya)
Barolo
Red Wine Italia yang paling ekslusif. Berasal dari Piedmont dan dibuat menggunakan anggur Nebbiolo. Teksturnya full bodied, dengan kandungan tannin dan acidity yang tinggi. Istilah “makin tua makin jadi” berlaku untuk Barolo. Barolo yang masih “muda” memiliki rasa yang “keras”. Tapi semakin “tua” rasanya semakin lembut.
Masih ada beberapa jenis red wine ekslusif lainnya seperti Brunello di Montalcino, Super Tuscan, Châteauneuf-du-Pape, dll, yang semuanya memiliki harga mahal.