Jenis white wine apa yang paling cocok untuk anda? Apa bedanya dengan jenis yang lain? Mari belajar tentang white wine di sini.
White Wine Rasanya Seperti Apa?
Anda mungkin pernah mendengar “Chardonnay”, “Sauvignon Blanc” atau “Moscato”. Nama-nama tersebut adalah beberapa contoh dari jenis white wine yang paling populer. Sementara itu, “Syrah”, “Merlot” dan “Pinot Noir” adalah beberapa dari macam macam red wine yang paling populer.
Tapi apakah anda pernah dengar “Viognier”, “Grüner Veltliner” atau “Chablis”? Seperti apa rasanya?
Artikel ini adalah bagian dari Cara Memilih Wine yang memberikan gambaran sederhana tentang berbagai jenis white wine berdasarkan rasa dan body (terkstur yang dirasakan oleh lidah; apakah kental atau encer) .

Dry
Jenis-jenis white wine yang rasanya “dry” (tidak manis) adalah sebagai berikut:
Light & Zesty
White wine dengan karakteristik ini biasanya memiliki tekstur yang ringan di lidah (light bodied) dengan acidity yang menyegarkan (zesty artinya “bersemangat”; jadi bisa digambarkan bahwa jenis white wine ini punya rasa asam yang membuat anda “bangun”).
- Chablis: dibuat dari 100% jenis grape white wine Chardonnay, tapi menggunakan teknik yang berbeda dari Chardonnay biasa. Teksturnya lebih ringan dan acidity-nya lebih kuat daripada Chardonnay biasa. Jenis white wine ini biasanya mengandung aroma jeruk nipis dan bunga-bunga putih (mawar, asterisks, dll), kandungan rasa jeruk nipis, pear, mineral dan asin. Chablis diproduksi di Chablis, di Burgundy, Perancis. Chablis adalah salah satu white wine terbaik dan menyandang gelar “Grand Cru”. Contoh: Olivier Leflaive Chablis Vaudesir Grand Cru.
- Cortese (Gavi): biasanya memiliki aroma pisang, apricot dan rumput segar. Mengandung rasa jeruk nipis dan almond. Tingkat keasamannya selevel dengan Chablis dan Pinot Grigio, tapi ada sedikit rasa pahit juga. Cortese sangat cocok dengan pasta di pesto atau sea food dengan saus jeruk nipis. Contoh: La Scolca Valentino.
- Pinot Grigio (Pinot Gris): biasanya mengandung rasa jeruk nipis, jeruk lemon, pear, nectarine dan apel hijau. Pinot Grigio cocok dengan sayuran segar (salad), sashimi, udang, kepiting dan tiram. Meskipun biasanya memiliki keasaman tinggi, tapi ada juga (meskipun langka) Pinot Grigio yang agak manis; yaitu Pinot Grigio yang berasal dari Alsace, Perancis. Contoh produk: Tommasi Pinot Grigio le Rosse 2017.
- Verdejo: biasanya mengandung rasa jeruk lemon, jeruk limau, white peach dan mineral. Verdejo adalah jenis white wine khas dari Rueda, Spanyol. Yang pertama mengembangkan Verdejo adalah Marques de Riscal di tahun 1970an. Contoh produk: Marques de Riscal Finca Montico.
Herbaceous
White wine jenis ini memiliki tekstur light bodied. Ciri khas dari jenis wine ini adalah aroma dan rasa herbal seperti daun selasih (basil), oregano, rosemary, merica, dll.
- Grüner Veltliner: biasanya mengandung rasa jeruk limau, jeruk lemon, jeruk Bali (grapefruit) dan lada putih. Grüner Veltliner unik karena ketika diminum, rasa asamnya “meledak” di lidah seperti permen pop rocks! White wine khas Austria ini sangat cocok dengan Wiener Schnietzel. Contoh produk: Huber Grüner Veltliner Hugo.
- Sauvignon Blanc: biasanya mengandung rasa jeruk limau, apel hijau, pear, kiwi, manggis, jambu biji, peach dan nectarine. Jenis white wine ini adalah salah satu yang paling populer di dunia. Sauvignon Blanc terbaik bisa anda temukan di Bordeaux, Perancis. Tapi akhir-akhir ini New Zealand jadi semakin terkenal sebagai salah satu penghasil Sauvignon Blanc terbaik di kawasan “new world” (luar Eropa). Contoh produk: Ohau Gravels Woven Stone Sauvignon Blanc.
Bold & Dry

White wine jenis ini terasa kental di lidah (bold; atau bisa juga disebut sebagai full bodied). Memiliki rasa yang kuat.
- Chardonnay: apel hijau, jeruk nipis, nanas dan pepaya adalah jawaban untuk pertanyaan “Chardonnay rasa apa?” . Jenis white wine Chardonnay sangat populer karena bisa dibuat di seluruh dunia. Meskipun demikian, Chardonnay terbaik berasal dari Burgundy, Perancis. Contoh produk: Olivier Leflaive Puligny-Montrachet.
- Semillon: biasanya mengandung rasa jeruk lemon, apel, pear dan pepaya mengkal. Meskipun tidak begitu populer di Indonesia, Semillon adalah jenis white wine paling penting nomor 3 di Perancis (dicampur dengan Sauvignon Blanc dan Muscadelle menjadi “Bordeaux Blanc”). Selain di Perancis, negara yang paling banyak menghasilkan Semillon adalah Australia. Contoh Produk: Tyrrell’s Old Winery Semillon.
- Marsanne: biasanya mengandung rasa almond, white peach dan pear. Marsanne terbaik bisa ditemukan di Rhône, Perancis. Contoh produk Paul Jaboulet Aine Les Jalet Blanc
- Viognier: biasanya mengandung rasa tangerine, peach, mangga, kamperfuli (honeysuckle) dan bunga mawar. Aroma bunganya terasa segar. Teksturnya terasa mirip Chardonnay, tapi rasa asamnya sedikit di bawah Chardonnay. Contoh produk: Paul Jaboulet Aine Les Cassines.
Sweet
Berikut ini adalah jenis white wine dengan rasa manis:
Light & Sweet
White wine jenis seperti ini biasanya memiliki aroma kuat (buah-buahan dan/atau bunga-bungaan). Rasanya agak manis dan terasa enteng di lidah (tidak kental).
- Chenin Blanc: biasanya mengandung aroma bunga-bungaan dengan rasa apel, lemon, pear dan melon. Chenin Blanc adalah white wine yang paling bayak diproduksi di South Africa. Contoh produk: Deetlefs Chenin Blanc.
- Gewürztraminer: biasanya mengandung aroma bunga-bungaan dengan rasa lychee, jeruk bali dan mineral. Biasanya Gewürztraminer cocok dinikmati dengan Asian Food dan Spicy Food. Gewürztraminer terbaik dihasilkan di Alsace, Perancis. Contoh produk: Gustav Lorentz Reserve Gewürztraminer.
- Moscato: biasanya mengandung aroma jeruk, mawar dan caramel. Rasanya seperti paduan jeruk, peach, apricot dan nectarine. Moscato termasuk jenis sparkling wine dengan tekstur frizzante (semi-sparkling) dengan kandungan alkohol rendah (5 – 7%). Moscato sangat cocok dengan Chinese Food. Contoh produk: Bellissimo Moscato.
- Off Dry Riesling: biasanya mengandung paduan rasa apricot, nectarine, peach, apel, pear, nanas, jeruk limau, jeruk lemon. Riesling biasanya cocok dengan Asian Food dan Spicy Food. Riesling terbaik bisa anda temukan di Mosel, Jerman atau Alsace, Perancis. Contoh produk: Selbach Oster Zeltinger Schlossberg Riesling Spätlese Trocken (Note: tidak semua Riesling rasanya agak manis, banyak juga yang rasanya “dry”)
Bold & Sweet
Jenis white wine ini benar-benar manis dan terasa kental di lidah; sangat cocok untuk dijadikan dessert.

- Late Harvest: jenis white wine ini menggunakan anggur yang waktu panen-nya sengaja dibuat terlambat. Buah anggurnya sengaja dibiarkan terkena jamur botrytis cinerea sehingga kandungan airnya berkurang drastis dan buah anggur jadi seperti kismis. Proses ini disebut “noble rot”; sangat sulit melakukannya sehingga tidak bisa dilakukan setiap saat. Nama “Late Harvest” biasanya diikuti dengan nama anggur yang digunakan. Contoh produk: Montes Late Harvest Gewürztraminer
- Sauternes: sweet wine khas dari Bordeaux ini adalah blend dari Sémillon, Sauvignon Blanc dan Muscadelle. Biasanya mengandung rasa madu, nanas, peach, pear, apricot, nectarine, jeruk, vanilla, custard, dan kelapa. Contoh produk: Calvet Reserve du Ciron Sauternes.
- Tokaji: sweet wine khas dari Hungaria ini memiliki beberapa tipe. Tipe “Aszu” adalah yang rasanya benar-benar manis. Tokaji Aszu 5 Puttonyos manisnya setara dengan 10 sendok makan gula dalam 1 liter air. Tokaji Aszu 6 Puttonyos manisnya setara dengan 16 sendok makan dalam 1 liter air. Yang lebih manis daripada Tokaji Aszu adalah Tokaji Ezcensia; sangat manis (30 sendok makan gula dalam seliter air) dan teksturnya seperti madu (diminum pakai sendok). Contoh produk: Patricius Tokaji Aszu 6 Puttonyos 2000.